Mama Rinny Noor
..And woman
Hold me close to your heart
However distant, don’t keep us apart
After all it is written in the stars
Woman – John Lennon
————————
Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk pasangan hidup saya Teraya Paramehta yang memberikan semangat dan dukungan penuh. Papa Donny Fattah dan Ua Diah Pitaloka, Cindy Fattah, Fajar Indrawan, Radhika Hussein Indrawan, dan Rachman Noor. Saya tidak pernah berhenti bersyukur dilahirkan di keluarga spesial ini.
Keluarga besar Gusti Rusli Noor (Almarhum Nenek Ai, inspirasi dan teman diskusi sosial-politik yang membuka mata saya akan banyak hal, serta Almarhumah Nenek Atu yang sabar), Keluarga besar Gagola (Almarhumah Eyang, I love you), Keluarga besar Oom Kris Sulisto (Tante Da, Budi, Fira, Imran, Nurul, Alit dan anak-anak), papa Maryun Wiryasukarta, mama Edith, Aldi, Icha, dan Bebi Michelle, lalu tentu saja untuk Keluarga besar God Bless (Oom Iyek & keluarga, oom Ian & keluarga, Oom Yockie & keluarga, Oom Abadi & keluarga, Oom Teddy & keluarga, Oom Yaya & keluarga), selalu kagum akan dedikasi mereka di musik, God Bless you all.
LAIN - Aghi Narottama, Bemby Gusti, Haris “Zeke” Khaseli.
Zeke and The Popo - Zeke (lagi), Leonardo Ringo, Rayendra Yuditia, Amir Pohan.
Kartika Jahja (peluk jauh), Dissidents - Susan Agiwitanto, Iga Massardi, Luki Annash, Oki, Jepe, dan Inu.
Raksasa - Franki Indrasmoro, Adrian Adioetomo, Adi Cumi, Bonny Sidharta, Adi Thomo (Dodit), Taufan, Eka Annash, dan Sammy.
Joko Anwar, manusia gila yang berani memercayakan saya ikutan dalam ide-ide gilanya dimana saya banyak belajar. Tim Xabidev Pry dan Dinanti yang senantiasa stand by dalam urusan teknis diantara kesibukan mereka kerja kantoran. Terakhir, untuk Aris Setyawan, sang editor buku serta rekan brainstorming yang efektif.
Age Airlangga dan Eunice Nuh, Hanin, Pendulum, dan Aksara Records, David Karto dan De Majors, David Tarigan, Yusca Rolivonita (Keke), Muhammad Asranur , Mondo dan Sarah, Marcel dan Sajama Cut, Palmer Keen dan Sinta, mas Yudi dan teater Sastra UI, kolektif Mari Jeung Rebut Kembali, Ruang Rupa, Keluarga Cisitu (Monica Hapsari, Khemod, Caca, Agie, nanda, Bini, Riva, dan Tia), Paul Agusta dan Kyo, Rebekah Moore, Wonderbra (Nosa Normanda, Tyagita Silka, Yuda “Kuyut” Wahyudin, dan Asep Rachman), kampus lama saya ITKP, UCLA extension, Whiteboard Journal, Yogi Sumule dan coffeewar, Seniman Mengajar Kapuas Hulu (Tri Wahyudi, Hendrikus Landung, Uyau Moris, dan Fedrik Trinauri), dan Ableton.
Tidak lupa juga terima kasih untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas program Pegiat Budaya dan Seniman mengajar, terutama Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid.
Special thanks to all the lecturers at Auckland University of Technology, and all my Pegiat Budaya New Zealand friends, Kia Ora!
Terakhir, untuk rumah kedua dan anak-anak didik saya di Desa Sungai Antu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Terima kasih sudah mengajari saya makna hidup yang sebenarnya.